Ella Nurlaila
07 April 2024
shutterstock

Berat Janin Kurang, Ini Penyebab dan Cara Mendeteksinya

Semakin mendekati masa persalinan, tubuh Mums melar dan semakin berat saja. Namanya juga ibu hamil. Selain berat badan bayi, berat badan Mums juga akan bertambah karena cairan, lebih banyak darah, air ketuban, rahim yang lebih besar, plasenta, dan lemak.  Semua ini akan menambah beberapa kilogram ekstra. Namun, apakah berat badan Mums meningkat akan selalu diikuti berat janin yang juga bertambah? Belum tentu. Pada beberapa kasus, ternyata berat janin kurang meskipun sudah mendekati persalinan.


Janin akan mengalami pertumbuhan pesat setelah memasuki trimester ketiga kehamilan. Selama bulan-bulan terakhir kehamilan, berat janin bertambah paling banyak dibandingkan trimester satu dan dua. Janin memiliki berat sekitar 900 gram pada minggu ke 27, 1800 hingga 2000 gram pada minggu ke 32, dan bertambah terus hingga mencapai berat 3 – 4 kg saat persalinan. Kalau berat badan janin kurang tentu berisiko BBLR. 

Baca juga: 3 Manfaat Vitamin A yang Penting untuk Ibu Hamil


Penyebab Berat Janin Kurang 

Ada banyak penyebab berat janin kurang, dan mungkin sudah terdeteksi sejak trimester dua kehamilan. Trimester ketiga umumnya dianggap sebagai masa idaman kehamilan. Bagi sebagian besar pasien, masa ini merupakan masa yang tidak terlalu membuat stres terkait kesehatan janin, karena risiko keguguran menurun secara signifikan setelah trimester pertama dan sebagian besar Mums bisa tenang setelah melewati serangkaian USG dan skrining, dan tidak ditemukan kelainan.


Namun, tidak jarang gangguan pertumbuhan ringan hingga sedang terjadi pada trimester ketiga. Seringkali, bayi-bayi sehat ini bertubuh kecil karena orang tua mereka bertubuh kecil atau memang ukuran bayi kecil. 


Namun pada sekitar sepertiga bayi dengan berat kurang ini, ditemukan masalah kesehatan yang berpotensi serius yaitu Intrauterine growth restriction (IUGR) atau fetal growth restriction (FGR). Ini adalah kondisi ketika janin dalam rahim lebih kecil daripada seharusnya karena perkembangan janin terhambat


Janin yang mengalami IUGR tidak mampu mencapai ukuran potensialnya secara genetis dalam kandungan. pembatasan pertumbuhan janin (FGR), yang berhubungan dengan berat janin kurang atau rendah, masalah perkembangan, dan lahir mati.


FGR mengacu pada bayi yang berat janinnya berada di bawah persentil ke-10 untuk perkiraan berat janin, yang berarti mereka lebih kecil dari sekitar 90 persen bayi pada usia kehamilan yang sama. 

Baca juga: 10 Tanda Persalinan Sudah Dekat


Penyebab FGR

Ada banyak kemungkinan penyebab FGR, yang umumnya disebabkan oleh komplikasi ibu, janin, atau plasenta. Beberapa faktor risiko dapat dikendalikan, dan ada pula yang tidak.


Beberapa faktor risiko ibu yang paling umum untuk FGR meliputi:

- Kondisi autoimun tertentu, seperti lupus

- Infeksi virus tertentu, seperti rubella atau malaria

- Diabetes pregestasional

- Hamil kembar atau lebih

- Hipertensi (tekanan darah tinggi)

- Merokok, minum alkohol, dan penggunaan narkoba


Sedangkan dari faktor janin, berat janin kurang bisa juga karena kelainan pada janin. Kondisi jantung adalah salah satu masalah janin paling umum yang menyebabkan FGR. Kelainan genetik seperti trisomi 21 (sindrom Down) juga cenderung mengakibatkan bayi berukuran lebih kecil dibandingkan dengan populasi umum. Kelainan janin juga lebih sering dikaitkan dengan lahir mati.


Dari faktor plasenta, dapat terjadi ia dapat berkembang tidak semestinya. Kadang-kadang tali pusat dimasukkan di tempat yang salah pada plasenta atau hanya satu arteri umbilikalis yang terbentuk di tali pusat, bukan dua, menyebabkan berkurangnya aliran darah plasenta ke bayi yang sehat.


Dalam kasus yang jarang terjadi, kita melihat tumor plasenta yang disebut korioangioma, yang mengganggu fungsi normal. Masalah plasenta sering kali menjadi penyebab komplikasi pertumbuhan janin terhambat atau berat janin kurang.



Cara Mendeteksi Perkiraan Berat Janin 

Setiap ibu hamil yang melakukan perawatan prenatal akan dilakukan skrining FGR pada setiap kunjungan dengan melakukan pengukuran perut secara teratur. Dokter atau bidan akan  memeriksa tinggi fundus yaitu dari puncak rahim hingga tulang kemaluan. Angka ini membantu memperkirakan ukuran bayi dan apakah pertumbuhannya sesuai yang diharapkan.


Setelah 20 minggu, tinggi fundus harus berkorelasi dengan usia kehamilan. Misalnya, ukurannya harus sekitar 20 cm pada usia kehamilan 20 minggu, 30 cm pada usia kehamilan 30 minggu, dan seterusnya. Jika ukuran atau berat janin lebih kecil dari perkiraan, maka dipastikan melalui pemeriksaan USG.

Jika Mums sedang hamil dan terdeteksi berat janin kurang dari usia seharusnya, pastikan Mums mengikuti petunjuk dokter apa yang harus Mums lakukan untuk menambah berat badan janin. Dokter akan memberikan pilihan terbaik, termasuk kemungkinan dilahirkan lebih cepat agar bayi mengejar pertumbuhannya di luar rahim.



Sumber:

  • # Kehamilan
  • # TBMinggu38
  • # TB Tumbuh Kembang
  • # TBTrimester3